Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Disuruh-suruh Mulu Deh . . .

Pernah nggak, Pembaca sekalian ngerasa sebel gara-gara sering disuruh ini itu sama orang di kantor? Terlebih jika status Anda sebagai junior paling bontot di ruangan, maka kejadian itu rasa-rasanya akan terjadi rutin setiap hari. Gimana coba rasanya? Sebel? Marah? Bete? Ngerasa jadi pembantu umum? Well, saran penulis, kalau memang itu terjadi pada Anda, maka bersyukurlah. Kok bersyukur sih, mana enak disuruh-suruh mulu, emang kita babu apa , begitu mungkin pikir sebagian Pembaca. Justru itu, ketika setiap orang di ruangan meminta tolong kepada Anda, maka artinya Anda dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar Anda. Bukankah logikanya, orang yang membutuhkan pertolongan, hanya akan meminta tolong kepada seseorang yang ia yakin akan dapat membantunya? Itu artinya, mereka percaya Anda punya kemampuan untuk membantu mereka.  Apapun pekerjaannya, se-sepele apapun pekerjaan itu di mata Anda (memfotocopy dokumen, mengantarkannya kesana-kemari, dll), lakukan saja. Bisa jadi juga, it...

Puasa Jangan Malas-malasan

Assalamu'alaikum wr wb Pembaca sekalian. Sebagaimana kita tahu, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal ibadah dibalas dengan ganjaran pahala yang berkali-kali lipat. Hal ini tidak kita dapatkan di bulan-bulan lainnya, sehingga tentu saja, orang-orang yang cerdas akan meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadahnya selama bulan Ramadhan ini.  Hanya saja, tetap saja ada di mana-mana dan di setiap bulan Ramadhan tiba, oknum-oknum yang bermalas-malasan selama Ramadhan. Sahur sih, mereka juga tetap berpuasa, tapi antara sahur dan maghrib itu lebih banyak tidurnya. Alasannya, capek lah, haus lah, laper lah, macem-macem. Dan yang lumayan sering dijadikan alasan adalah ungkapan "tidurnya orang puasa itu berpahala". Benarkah? Sejujurnya, hal itu tidak benar. Alias salah. Orang yang mendukung ungkapan itu mengatakan, kan daripada bangun tapi menggunjing, lebih baik tidur kan? Memang benar, tapi tetap saja tidur tadi bukanlah sebuah ibadah. Toh b...

3 Ciri Hamba Pilihan Allah SWT

Assalamu'alaikum Pembaca sekalian. Sekedar berbagi ilmu dari tausiyah di masjid kantor sebelum sholat tarawih tadi. Ini mengenai 3 ciri seorang hamba yang dipilih oleh Allah. Dipilih bagaimana? Tentunya karena dia memiliki suatu kualitas yang lebih dari hamba-hamba yang lain bukan? Ibarat membeli barang, kita tentu memilih dan memilah dulu barang yang akan kita beli. Tentu dipilih yang paling bagus kan (syukur-syukur sesuai budget kita). Biar nggak penasaran, yuk simak ulasan berikut ini Senang memperdalam ilmu agama Seorang hamba yang senang dengan majlis ilmu dan memiliki kecenderungan untuk menambah ilmu agamanya, terutama ilmu fiqh. Hal ini dikarenakan bahwa orang yang memiliki ilmu, kecenderungannya adalah ibadahnya semakin baik. Bukankah berbeda, sholatnya orang lulusan pesantren, dengan seorang yang baru belajar sholat, misalnya? Sebagai perbandingan, pemateri membacakan sebuah hadits yang kurang lebih begini bunyinya: " 2 raka'at (sholat)nya orang yang berilmu it...

BertAmu dengan Ramadhan Lagi

Assalamu'alaikum Pembaca sekalian. Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita masih bisa bertamu dengan bulan Ramadhan. Bertamu? Salah ketik ya om, harusnya bertemu tuh , begitu mungkin pikir pembaca. Enggak, penulis nggak salah ketik kok, memang nulis bert-A-mu, bukan bert-E-mu. Kita yang bertamu kepada bulan Ramadhan, bukan bulan Ramadhan yang bertamu kepada kita. Bukankah bulan Ramadhan sudah ada sejak dulu kala? Selain itu, bukan kita pula yang menjamu bulan Ramadhan, melainkan bulan Ramadhan yang menjamu kita dengan iming-iming pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Ibaratnya, ada bonus gede-gedean untuk siapa saja yang mau 'berdagang' ibadah di bulan ini.  Nah, kita sebagai tamu kan, harus bertamu dengan sopan dong. Ibaratnya, kita kan tamu nih, harus datang kepada tuan rumah dengan sebaik-baiknya dong. Baju yang bagus, rapih, wangi, dan muka berseri-seri. Nah, kita bertamu kepada bulan Ramadhan juga harus gitu, sebaik mungkin persiapannya. Jangan elek-elekan...

Tips: Mengatasi Ngantuk di Kelas

Gambar
Ketika kuliah, diklat, atau rapat, duduk diam ditambah mendengarkan dosen/pemateri tuh rasanya merupakan hal yang nggak asik banget. Maka dari itu, sebagian besar dari kita menambahkan satu unsur untuk membuat kegiatan ini terasa enak; tidur. Sialnya, tidur di kelas bukanlah hal yang disukai oleh dosen/pemateri, karena hal itu adalah suatu bentuk sikap tidak menghargai orang lain. Lebih apes lagi kalau dosen/pemateri tersebut memberikan hukuman. Tengsin euy! Sebenarnya banyak faktor yang membuat kita ngantuk atau bahkan ketiduran di kelas. Mulai dari pemateri yang membosankan, kondisi tubuh kelelahan, semalam kurang tidur gara-gara begadang, atau sekedar habis makan siang ditambah kena semilir AC. Apapun alasannya, tidur di kelas biasanya memiliki dampak tidak baik bagi pelaku. Mulai dari kehilangan materi yang disampaikan, atau dihukum oleh pemateri. Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, maka penulis akan memberikan beberapa tips agar kita bisa terhindar dari ngantuk berat...

Welcome Back, My Normal Life

Assalamu'alaikum, Pembaca sekalian. Bagaimana kabar Anda hari ini? Selama sebulan lebih saya nggak mampir ke blog ini, rupanya nggak banyak perubahan terjadi. Traffic tetep segitu-gitu aja, follower juga nggak nambah-nambah #nasib blogger nanggung Tapi nggak masalah, karena kali ini saya sudah kembali dan siap mengisi blog ini dengan postingan-postingan terbaru untuk mengobati kerinduan para penggemar (emangnya ada?). Well, barangkali nggak ada di antara pembaca sekalian yang bertanya-tanya, kok nih orang nggak nongol-nongol, nggak pernah posting. Seminggu, dua minggu, sampai lima minggu lewat kok nggak ada posting baru. Apa iya ikut-ikutan menghilang kayak Enigma ? Nggak kok, bukan itu sebabnya. Saya hanya baru saja menjalankan tugas untuk mengikuti Diklat Teknis Umum Kesamaptaan di Pusdiklat Bea dan Cukai, Jakarta. Apa itu DTU Kesamaptaan, atau lebih umum disebut Samapta saja? Diklat ini merupakan diklat wajib yang harus diikuti oleh setiap pegawai DJBC sebagai diklat pertam...