Lagi-lagi Tentang Kegundulan Saya
Satu lagi manfaat gundul yang tidak banyak orang menyadari. Yakni, gundul bisa menyehatkan orang yang melihat. Lho? Kok bisa? Ngelantur ni bocah . . . , mungkin begitu pikir Anda. Nggak kok, ini beneran. Saya sudah lama mengalaminya, tapi baru nyadar pas baca status seorang teman, yang merasa sedih ketika rambutnya entah karena apa, jadi gundul. Dia merasa sedih, malu, risih dan gak pede karena gundul. Saya teringat, ketika teman-teman menertawakan kegundulan saya. Aha, itu dia, salah satu manfaat gundul yang baru saya sadari. Teman-teman selalu merespon kegundulan saya dengan mengolok-olok saya (dan percuma, karena saya sih pede aja meski gundul). Berbagai julukan baru melekat (termasuk 'maling ayam ketangkep', 'napi', 'pasien RSJ', 'mikrofon' dan sebagainya yang belum sempat saya bahas pada posting sebelumnya ). Dan teman-teman pun senang, menemukan obyek tertawaan baru. Atau paling tidak, si pendiam dan si pemurung di pojok kelas yang nggak ikut-iku...