Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Wabah Ulat Bulu Gegerkan Probolinggo

Eits, maaf kalau Anda merasa tertipu setelah membaca judul di atas. Postingan ini samasekali bukan berita. Saya nggak sempet maen ke Probolinggo dan meliput kejadian ini kok. Lagian saya juga benci ulat bulu, jadi gak ada minat maen ke sana. Bukan takut, cuma benci aja, udah sering kena soalnya. Saya hanya mau komentarin fenomena ini aja. Boleh kan ? Kabarnya ini wabah paling parah sepanjang sejarah ya. Bayangkan kalau di rumah anda, ada ratusan atau bahkan ribuan ulat bulu bertebaran dimana-mana. Di lantai, di dinding, di plafon, di genteng, di keset, nempel di jemuran, di pohon, di halaman. . . dimana-mana deh pokoknya. Ngeri ah. Saya yakin gak ada satupun di antara Anda yang demen sama ulat bulu, kecuali kalau ada yang kebal sama gatalnya. Betul gak? Mengutip tempointeraktif hari ini " Dari catatan Dinas Pertanian, ulat bulu di Probolinggo setidaknya telah menyerang ribuan pohon mangga di empat Kecamatan yaitu 2067 pohon mangga dikecamatan Leces, kemudian 3464 pohon di kecamat

Antara impian, perjuangan dan kenyataan

Setiap orang pasti punya impian, akan menjadi seperti apa dirinya nanti. Bohong kalau seseorang berkata bahwa ia tak punya mimpi, karena paling tidak, dia pasti memiliki suatu keinginan untuk keadaannya di masa depan. Bahkan seorang yang keadaannya sudah begitu terpuruk dan tak tampak ada harapan lagi pun, pasti masih menginginkan hal yang lebih baik bagi dirinya. Mimpi, terkadang memberikan kekuatan bagi manusia untuk menjangkau apa yang terlihat mustahil. Pada awal abad ke-19, belum ada teknologi yang mampu mewujudkan perjalanan di udara dengan menggunakan balon terbang. Belum ada teknologi yang memungkinkan manusia untuk mengetahui apa yang ada di balik permukaan bumi yang kita pijak. Belum ada teknologi yang memungkinkan manusia untuk terlepas dari atmosfer bumi dan mendarat di bulan. Belum ada teknologi yang bisa membawa manusia ke kedalaman laut. Namun sudah ada seseorang yang memimpikan itu semua. Siapakah dia? Jules Verne. Soerang penulis dari Perancis yang terkenal sebagai 

Alkisah Si Jambul dan kereta bayi

Kisah 1 : Si Jambul lagi jalan-jalan sendirian di Mall. Pas lewat di depan toko perlengkapan bayi, tau-tau dia ngeliat ada boneka bayi kecil ditaroh di kerete dorong bayi, sambil ada bunyinya 'mama..mama...' gitu. Wah, kreatip banget nyang punya nih toko, boneka pajangannya realistis bener , pikirnya. Pas dideketin, ternyata idup, ternyata bocah beneran. Si Jambul celingukan, kok di sekitar sini gak ada yang nampak sebagai mamanya. Kasian, berarti mamanya ilang dong , pikir Si Jambul. Biarin lah. Toh ntar juga mamanya juga bisa pulang sendiri, kan udah gede . Si Jambul pun berlalu pergi. Eh, tapi baru lima langkah, dia merasa ada yang salah, kayaknya gak mungkin kalo mamanya yang ilang, kan mamanya udah gedhe, jadi pasti ni bocah yang ilang. Nah lho, si gundul mulai kebingungan. Ditinggalin, ntar baterenya abis, eh, maksudnya kasian nangis terus. Kalo ditolongin, ntar malah gue yang ribet. Si Jambul pun berbalik, lalu mencoba membuat keputusan dengan menghitung kancing baj

It's time to run the cleaner

Kadang, anda memikirkan sesuatu tanpa Anda sadari. Dan tanpa Anda sadari, hal itu bisa membuat Anda stress. Menyebalkan bukan, bila tiba-tiba kepala pening dan terasa berat. Bukan karena sakit atau apa, melainkan 'hanya' karena hal-hal yang sebenarnya kecil, yang tidak terlalu penting, yang bahkan Anda pun tidak menyadari bahwa Anda memikirkan itu semua. Tapi kadang itu terjadi. Barangkali otak kita sedikit mirip dengan komputer. Ketika terlalu banyak memori terpakai oleh file-file kecil semacam history, cookies, atau cache , kinerja otak akan makin menurun. udah ngehabisin banyak memori, gak kerasa ada manfaatnya. Malah bikin lemot atau bahkan hang. Kalau komputer kan enak, ada banyak aplikasi cleaner , atau paling tidak kita bisa bersihkan sendiri file-file history tersebut. Lha kalau otak? Well, sedikit saran saya saja, selektiflah dalam berpikir. Maksudnya, pikirkanlah hal-hal yang benar-benar penting dan akan berguna nantinya. Sedangkan hal-hal selain itu, lewati saja, b

Ironi sebuah negeri

Saya tinggal di sebuah negara yang para penguasanya menindas rakyatnya, dan rakyatnya menyumpahi para penguasanya Saya tinggal di sebuah negara yang katanya memiliki ideologi luhur nan mulia, namun kebanyakan manusianya berperilaku layaknya binatang buas Saya tinggal di sebuah negara yang sering ditimpa bencana, namun semua hanya saling menyalahkan, nyaris tanpa ada yang mengintrospeksi diri Saya tinggal di sebuah negara yang katanya sedang berkembang menjadi lebih maju, namun masyarakat hanya merasakan beban hidup yang semakin tinggi Saya tinggal di sebuah negara yang katanya makmur, gemah ripah loh jinawi , namun berita tentang kemiskinan, kesusahan, kelaparan dan pengangguran selalu hadir mengiringi setiap hari Saya tinggal di sebuah negara yang alamnya begitu indah, namun alam itu tidak dimiliki oleh rakyatnya Saya tinggal di sebuah negara yang memiliki banyak kata-kata bijak nan indah, namun hanya dipajang sebagai hiasan tanpa dimaknai dan dijalankan Saya tinggal di sebuah negara

Mushafku sayang, mushafku malang . . .

Kapan terakhir kali Anda 'menyentuh' mushaf Al-Quran milik Anda? (tentu saja, yang saya maksud tidak hanya menyentuh, melainkan juga membacanya) Selepas isya' tadi? Tadi siang? Kemarin? Pekan Lalu? Bulan lalu? Tahun lalu? Atau bahkan tak ingat samasekali? Ingatkah kita bahwa Al Quran adalah sebagai petunjuk dari Allah bagi umat manusia? Ingatkah kita bahwa Al-Quran bukan sekedar 'pelengkap' rak buku yang 'wajib' hadir di sana sebagai 'bukti' bahwa kita muslim. Al-Quran juga bukan merupakan sekedar simbol perkawinan Islami sebagai mas kawin. Al-Quran adalah kumpulan wahyu Allah yang menjadi penerang di hari akhir nantinya. Sadarkah kita, bahwa Al-Quran memiliki hak atas kita? Al-Quran berhak untuk dibaca sesuai tajwidnya. Al-Quran berhak untuk dipahami artinya. Al-Quran berhak untuk dihapal. Al-Quran berhak untuk diamalkan Al-Quran berhak untuk diajarkan. Dari ceramah salah satu ustadz, beliau juga menyebutkan bahwa Al-Quran juga berhak untuk dikhata

Mencari motivasi

Gambar
Menurut materi kulliah 'kapita selekta pengambangan kepribadian' (nama yang aneh dan absurd) semester lalu, yang disebut motivasi adalah 'segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu' (definisi yang juga aneh dan terlalu banyak variabel, but well, itulah kata para ahli). Dengan kata lain, setiap kita melakukan sesuatu, pasti ada motivasi di balik itu semua. Ada alasan/penyebabnya dan juga ada tujuannya. Misalnya begini, ketika Anda bersekolah, apa motivasi Anda? Menuntut ilmu? Benar. Biar pintar? Bisa juga. Biar ntar gampang dapat pekerjaan dan nggak susah hidupnya? Boleh juga. Setiap orang tentunya punya motivasi sendiri-sendiri dalam melakukan berbagai kegiatannya, bergantung pada bagaimana nilai-nilai dasar yang dianut orang tersebut, lingkungan di mana ia dibesarkan, faktor pendidikan dan lain-lain. Besarnya motivasi tiap orang juga berbeda-beda tentunya, bergantung pada masalah apa yang dihadapi dan target apa yang akan dicapai

Big Bro from Russia

Gambar
Sebenarnya ini cerita udah agak lama kejadiannya, pas tahun 2010 kemaren. Pas itu saya dan teman-teman lagi maen-maen ke arena Pekan Raya Jakarta. Bukan lagi ada Jakarta Fair, tapi pas itu lagi ada pameran Indo Defense. Itu lho, suatu pameran teknologi pertahanan yang melibatkan produsen-produsen peralatan hankam baik dari dalam maupun luar negeri. Tapi di postingan kali ini saya bukan mau membahas tentang pameran tersebut, melainkan seseorang di pameran tersebut. Saat melihat-lihat di salah satu stand di sana, saya melihat ada 2 bule cowok berwajah kaukasus (Sepertinya dari negara Eropa) lagi ngobrol-ngobrol. Dari bahasanya, saya yakin itu bukan bahasa Inggris, maupun Jerman. Ngomongnya nggak sengau pula macam orang Perancis (katanya kan orang Perancis ngomongnya sengau). Ada beberapa kata yang terdengan seperti mendesis dan banyak bunyi 'ch', 'h' dan 'y' Saya pun memberanikan diri untuk menyapa dan bertanya, "Russian?". Dan mereka mengiyakan. 'Y

Purnama Supermoon

Gambar
Beberapa hari ini, beredar berita mengenai fenomena supermoon di media-media (meski saya cuma mengikuti lewat media internet). itu loh, fenomena bulan yang sedang berada pada titik terdekat dengan bumi dan pada fase purnama. Saya nggak ngebahas jaraknya berapa atau kajian ilmiah lainnya. Dan saya juga nggak akan ngebahas mengenai bencana yang akan mengikuti supermoon, maupun kajian ngawur lainnya. Saya cuma mau ngebahas bulannya. Lagian, kali ini langit jakarta mendung, tadi sempet kelihatan sih purnamanya, sekitar jam7 malem. Tapi sekarang mendungnya makin menjadi, dan malah gerimis pula. Jadi mana kelihatan . . . (*sedikit kecewa) Tapi gak masalah lah, toh tadi pas kelihatan bulannya, juga gak terlihat istimewa. Menurut informasi yang beredar di dunia maya, saat ini jarak bulan ke bumi lebih dekat sekitar 6 % dari jarak rata-rata, dan bulan akan terlihat 14 % lebih besar. Fakta luar biasa kan ( saya tak habis pikir, gimana mereka menghitung sedemikian detilnya, Anda juga pasti merasa

Mari berdakwah

Assalamu'alaikum. Kali ini postingan yang sebenarnya hanya bersifat mengulangi sebagian yang diucapkan oleh khatib sholat Jumat tadi siang. Tentang dakwah. Dakwah adalah suatu fondasi vital dalam keberlangsungan dan kejayaan umat Islam. Dalam sejarahnya, umat Islam pernah mencapai suatu kejayaan yang begitu luasnya, membentang dari sebelah barat India, Persia, seluruh jazirah Arab sampai Konstantinopel, terus hingga pesisir utara Afrika juga Afrika tengah, menyebrangi selat Gibraltar hingga Andalusia. Dalam perkembangan berikutnya, bahkan sangat jauh ke timur Nusantara, dan juga konon kabarnya sampai ke dunia baru, benua Amerika Utara. Bisa hebat begitu, apa rahasianya? Yakni kekuatan dakwah mereka yang luar biasa hingga Islam tersebar ke seluruh penjuru bumi. Dakwah adalah kegiatan utama Rasulullah setelah ibadah mahdhoh. Para sahabat juga senantiasa berdakwah. Begitu pula para tabiin dan tabiit tabiin. Dan sesungguhnya, setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Dalam sala

Vinegaroon, or whip-tail-scorpion

Gambar
Kali ini saya posting tentang binatang. Bukan bermaksud menyaingi blog Republik Eusosialis Tawon , tapi cuma sharing aja tentang hewan-hewan tidak umum, yang pernah saya temui (ya iyalah, masa posting cerita tentang hewan-hewan macam kucing, ayam, sapi, kambing gitu, gak menarik lah). Kali ini tentang hewan arachnida yang berjuluk kalajengking berekor cambuk atau whip tail scorpion , atau vinegaroon dalam bahasa Inggris. Saya berkesempatan bertemu hewan unik ini di rumah, pas lagi enak-enak liat tivi sama mama saya. Tiba-tiba kami melihat sesosok makhluk kecil (a kind of bugs) nyeliwer di pojok ruangan. Hewan ini terlihat seperti kalajengking, kecuali ekornya yag tidak memiliki sengat layaknya kalajengking. Alih-alih sengat, hewan ini memiliki suatu organ sensorik yang terlihat seperti ekor pada bagian belakang tubuhnya, panjang serupa cambuk (inilah yang menjadi dasar penamaannya). Perbedaan lain yang tidak terlalu terlihat (karena hewan ini merayap dengan cepat layaknya arach

I call myself, a sky observer

Gambar
Saya suka melihat langit. Entah sejak kapan pastinya, yang jelas saya suka melihat ke langit. Apakah langitnya sedang biru cerah, ataupun kelabu mendung. Saat matahari terbit, atau terbenam. Siang hari, atau malam hari. Melihat awan, atau gurat cahaya matahari di ufuk barat dan timur. Menatap bulan ataupun bintang. Yang jelas setiap kali saya melihat ke langit, terasa ada rasa tentram di hati kecil ini. Melihat langit yang luas itu membuat saya merasa begitu kecil dan tak ada apa-apanya. Membuat saya sadar jika kita, manusia, bukanlah apa-apa di alam semesta yang luas ini. Menyadarkan bahwa ada 'sesuatu' di balik indahnya langit ini. 'Sesuatu' yang begitu hebatnya, begitu detilnya melukis langit hingga menjadi begitu indah, bahkan saat mendung paling pekat sekalipun, langit tetap dilukiskan dengan begitu indah. Anda tidak percaya? Lihatlah keluar sana, perhatikan, renungkan. maka akan terlihat indahnya. "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih berg